#453. Riri Riza Berbagi Cerita "Laskar Pelangi" di Ceko
PRAHA, KOMPAS.com -- Sutradara muda Indonesia Riri Riza mengaku mengagumi sekolah film yang banyak memproduksi film animasi, Filmova Skola Zlin, yang berada di Kota Zlin, 103 km bagian barat Kota Praha yang berbatasan dengan Slovakia."Beda dengan sekolah saya dulu di IKJ," ujar Riri, di sela kehadirannya di sekolah tersebut, dalam rangkaian festival film bertema Retrospektif Film Riri Riza, yang berlangsung di City Library Hall Praha hingga 21 Mei.
Filmova Skola Zlin didirikan tahun 1992 oleh sutradara film Ceko Elmar Klos dan rekannya Jan Kadar. Sekolah ini memanfaatkan studio yang pernah digunakan pembuat film animasi kenamaan dari Ceko, Hermina Tyrlova dan Karel Zeman, yang tercatat menciptakan film klasik seperti Ferda Mravenec (Ferda the Ant), Vzpoura hracek (Revolt of the Toys), Vanocni Sen (The Christmas Dream) dan Cesta do praveku (Journey to Prehistory).
Kehadiran Riri di sekolah tersebut disambut staf pengajar Michael Carrington yang kemudian membawanya berkeliling dan melihat fasilitas sekolah yang berada dalam satu kompleks di daerah tenang dan dikelilingi oleh hutan itu.
Selain memutar film Laskar Pelangi, Riri juga terlibat dalam diskusi yang berlangsung hangat, siswa sekolah film Zlin yang datang dari berbagai negara banyak bertanya mengenai proses permbuatan film dan juga misi yang ada dalam film Laskar Pelangi, termasuk masalah pendanaannya.
Verica Kordic (27), pelajar dari Kroasia mengakui film Laskar Pelanggi membawa pesan kuat dan juga jalan ceritanya sangat mudah dimengerti, apalagi anak-anak yang menjadi bintangnya sangat menghayati peran mereka. "I like the kid," ujar Verika yang tengah belajar film animasi.
Para pelajar di sekolah yang dikenal dengan kota kelahiran pendiri pabrik sepatu Bata, Tomas Bata itu juga bertanya mengenai biaya yang harus dikeluarkan dalam membuat film.
Mereka juga bertanya mengenai aktor anak-anak yang ada dalam film tersebut dan kelanjutan akan nasib mereka, dan juga dampak dari film tersebut terhadap kehidupan mereka selanjutnya.
Riri mengatakan bahwa anak-anak pemain film Laskar Pelangi merupakan bocah yang memang tinggal di pulau, Belitong, yang menjadi setting garapan filmnya tersebut. "Mereka bukan artis," ujar Riri dan menambahkan bahwa anak-anak usai pembuatan film mereka kembali ke kehidupan semula.
Memang sejumlah artis ada yang mendapat perlakuan lebih, dan bahkan mereka sempat diterima Presiden RI yang kemudian memberikan hadiah komputer untuk setiap anak. "Sayang ada di antara anak yang belum terlayani aliran listrik di rumahnya," ujarnya
Sementara itu, Michael Carrington mengatakan bahwa film Laskar Pelanggi memiliki energi positif yang memperlihatkan budaya Indonesia di dalamnya. "Saya telah menyaksikan film tersebut," ujar Michael yang peranakan Inggris-Ceko itu.
Dalam kunjungan ke sekolah Zlin tersebut, Riri juga menyaksikan film animasi yang dibuat dengan fasilitas yang dimiliki sekolah yang pernah menerima murid dari Korea dan juga negara lainnya itu.
Kota industri Zlin yang hanya berpenduduk 600 ribu orang, memiliki tradisi budaya sangat kuat dari tiga wilayah yaitu Valassko (Wallachia), Slovacko and Hana yang dikenal dengan tempat berdirinya Kerajaan Sepatu Bata.
Filmova Skola Zlin (Film School Zlin) sebelum didirikan oleh Elmar Klos berkolaborasi dengan Jan Kadar, Klos sutradara film The Shop on Main Street (Obchod na korze), yang meraih Academy Award for Best Foreign Language Film in 1965, sebenarnya sudah ada di Slovakia sejak PD II.
Sekolah film Zlin yang satu kompleks dengan studio film yang memproduksi iklan untuk pengusaha Tomas Batas menjadi pusat produksi film animasi anak-anak sejak 70 tahun, terakhir telah memproduksi lebih dari 2.000 film di studio Zlin.
Menurut Michael, saat ini pelajar sekolah film Zlin mengunakan studio yang pernah digunakan pembuat film animasi dari Ceko yang terkenal, Hermina Tyrlova dan Karel Zeman, yang menciptakan film klasik.
Di Kota Zlin akan digelar festival film "49th International Festival for Children and Youth" dari tanggal 31 Mei hingga 7 Juni mendatang, yang diikuti berbagai negara. "Saya harap Riri bisa ikut dalam festival film ini tahun depan dalam rangka memperingati 50 tahun penyelenggaraan festival," harap Michael Carrington.
Sumber : Kompas.com