#454. Mengenal Budaya Indonesia-Amerika Lewat Film
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemutaran film dokumenter Amerikaku yang berlangsung di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, West Mall Lt 8, Selasa malam, diminati banyak pengunjung, terutama para alumni Amerika maupun mereka yang pernah magang di negeri Paman Sam itu.Sebagian besar undangan yang hadir mengaku ingin melihat kembali potret budaya Amerika, terutama dalam hal penghargaan mereka terhadap masyarakat Indonesia yang tinggal di negara adikuasa itu."Orang-orang Amerika sebetulnya sangat menghargai perbedaan sehingga kita sebagai warga Indonesia yang pernah tinggal di Amerika merasa nyaman," kata Jejen Jaenuddin, salah satu alumni University of Washington Seatfle, yang datang ke Blitz Megaplex, Selasa.
Jejen yang kini bekerja di Lembaga Peningkatan dan Jaminan Mutu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu melakukan studi di Amerika tahun 2007-2008 dengan program studi Hubert Humprey Fellowship.
Selama di Amerika ia bergabung bersama komunitas Indonesia yang salah satu kegiatannya adalah bermain sepak bola di Washington. Mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut merasa sangat dihargai oleh orang-orang yang sudah lama menetap di Amerika.
"Kebanyakan dari komunitas kami waktu itu adalah mereka yang dipecat dari IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang kemudian bekerja di industri pesawat Boeing di Amerika," katanya.
Dari satu sisi, kata Jejen, orang-orang Indonesia yang tidak mendapat pekerjaan di Indonesia justru di Amerika mereka dihargai, terbukti diterimanya mereka di perusahaan Boeing di negeri Paman Sam itu.
Menurutnya, film dokumenter yang mengangkat cerita anak Indonesia yang sekolah SMA di Amerika tersebut lebih pada pendekatan budaya Amerika terhadap orang-orang Indonesia.
Pemutaran film yang disutradarai Mirwan Suwarso tersebut juga dihadiri Duta Besar Amerika Serikat Cameron R Hume. Sebelum film tersebut diputar, R Hume dan Mirwan Suwarso memberi sambutan atas peluncuran film yang mengisahkan anak-anak Indonesia yang bersekolah di Amerika tersebut.
Setiap tahunnya, Departemen Luar Negeri AS mengundang sekitar 100 siswa sekolah menengah untuk belajar di sekolah-sekolah Amerika melalui program Young Exchange and Study (YES).
Film dokumenter Amerikaku? menampilkan empat siswa yang mengikuti program tersebut dari daerah yang berbeda di Indonesia. Menurut rencana, film yang terdiri dari enam episode tersebut akan disiarkan di televisi nasional pada bulan Juni tahun ini.
Sumber : Kompas.com [20/05/2009]